Kamis, 21 Agustus 2014

JAJANAN KHAS KOTA KEDIRI

Tahu Takwa
Tahu Kuning Kediri, Atau sering juga disebut Tahu Takwa, merupakan produk unggulan Kediri, Jawa Timur. Makanan yang unik berwarna kuning ini sangat digemari masyarakat Kediri dan sekitarnya. Rasa yang khas, kenyal, bentuk yang unik, berbeda dengan tahu-tahu yang ada di pasaran sekarang ini. Diprediksi mulai diproduksi sekitar tahun 1920-an dan booming pada awal tahun 1950-an. Menjadi oleh-oleh khas Kediri, kota kecil di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur.

Proses pembuatan Kedelai direndam dulu selama enam jam. Setelah kulit arinya dapat terlepas, kemudian digiling menjadi adonan bubur halus. Kedelaiyang digiling akan berubah menjadi bubur encer kedelai putih.
Selanjutnya, bubur encer putih ini dimasak usahakan Apinya tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh mati. Jadi, seluruh bagian cairan kedelai bisa matang dengan sempurna.
Lalu setelah matang disaring dengan kain hingga terpisah dengan ampasnya (ampas ini biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe menjes).
Cairan ini harus diaduk perlahan dengan takaran tertentu dicampuri cuka. Setelah menggumpal, barulah adonan lumat ini dituang dalam cetakan. Usai diratakan dan ditekan supaya padat, gumpalan tadi dipres dengan alat dari kayu. Supaya tahunya sama sekali tidak berair, alat pres tadi diberi empat gandulan besi. Masing-masing beratnya 20 kg. Setelah dipres dengan besi selama seperempat jam,tahu dipotong dan siap dijual.  Harga dari tahu takwa di Kediri rata-rata Rp 1.300/biji, kebanyakan di jual per 10 biji dan ditaruh dalam “besek” (anyaman dari bambu berbentuk kotak yang ada tutupnya).

Sampai disini proses pembuatan tahu sudah selesai, dan disinilah bedanya antara tahu biasa dengan tahu takwa atau tahu kuning Kediri, untuk pembuata tahu takwa harus melewati satu proses lagi yaitu Tahu putih tadi harus dimasak dalam campuran air dan tumbukan kunyit, serta sedikit garam. Itu sebabnya, rasa takwa gurih dan sedikit asin. Warnanyajuga kuning dan baunya lebih harum ketimbang tahu biasa. Tahu takwa juga enak dimakan begitu saja, tanpa dimasak terlebih dulu.

Stik Tahu
Kediri memang terkenal dengan produk tahu Takwa. Namun karena tahu tak mudah dibawa sebagai oleh-oleh dan kurang tahan lama, maka diadakan Modifikasi dari tahu tersebut ( koq kaya' otomotif aja yachh, pake di modifikasi). Dari hasil modif tersebut Yang paling khas adalah stik tahu. Produk ini banyak ditemukan di berbagai toko oleh-oleh.
Umumnya pembuat Stik Tahu berawal dari produsen Tahu. Produknya tahu sayur dan Tahu Takwa. Tahu sayur adalah tahu biasa berwarna putih. Sedangkan tahu takwa diberi warna kuning dengan merebusnya dalam air kunyit.

Proses pembuatan tahu dan stik tahu agak mirip. Bedanya dimulai sejak press (penekanan) tahu. untuk Stik Tahu, proses Pemerasannya mencapai 3 jam. "Jadi airnya diperas lebih banyak hingga tahunya agak pipih,".
Tahu pipih ini lalu diiris memanjang dan dijemur selama 3 hari jika cuaca bagus. Saat musim hujan. terpaksa Harus menggunakan mengoven hingga kering. Stik dianggap kering jika telah menyusut, keras dan mengeluarkan minyak. Jika dipatahkan, didalamnya pun telah padat. Setelah itu digoreng hingga matang dan renyah. Stik tahu pun siap disantap atau dijual. Rasanya mirip kerupuk berbahan tahu. Gurih dan renyah.
Stik Tahu umumnya dalam kemasan plastik seberat 1 ons. Di toko atau pasar, harganya bisa mencapai Rp 5-6 ribu per bungkus. Selain itu juga ada kemasan kecil yang dijual Rp 500 - Rp 1.000 per bungkus. Untuk para pedagang yang hendak mengemas ulang, Stik Tahu dijual dalam ukuran karung plastik. Stik tahu ini bisa bertahan hingga 5 bulan jika disimpan dalam kondisi baik dan tertutup rapat.

Gethuk Pisang
Selain tahu takwa, tidak lengkap rasanya kalau ke Kediri tidak membawa oleh-oleh gethuk pisang. Makanan ini sangat familiar jika anda datang ke Kediri. Rasanya yang manis legit akan menggoda selera anda untuk selalu ingin menikmatinya. Gethuk pisang biasanya juga disebut gethuk gedhang dalam bahasa jawa dan dikemas dengan bungkus daun pisang dan berbentuk seperti lontong.
Keberadaan gethuk sebagai jajanan khas Kediri sudah ada sejak turun temurun, belum jelas dari mana asal usul gethuk pisang itu sendiri. Harga yang ditawarkan cukup murah berkisar antara Rp 2.500-Rp 5.000, cukup tidak menguras kantong bukan?!. Gethuk pisang bisa didapatkan di sepanjang jalan anda ke Kediri. Biasanya juga ditawarkan oleh pedagang asongan di bis-bis maupun di lapak-lapak pinggir jalan sampai pusat oleh-oleh khas Kediri.
Sesuai namanya, gethuk pisang dibuat dari buah pisang. Bentuknya bulat panjang, sekitar 15 sentimeter, dan berwarna merah kecoklatan. Kemasannya biasa dibungkus dengan daun pisang. Gethuk pisang dibuat khusus dari pisang Raja Nangka. Raja Nangka pilih karena punya aroma dan rasa yang khas manis asam. Rasa manis asam inilah yang membuat rasa gethuk pisang men-jadi khas asam manis tanpa gula.
Pembuatannya memang tidak susah, hanya butuh ketelatenan saja. Jika anda sudah mengetahui caranya, tidak salah kan untuk mencobanya sebagai peluang bisnis di daerah anda. Karena hal ini cukup potensial untuk dikenalkan di daerah anda sebagai jajanan baru khas Kediri.

Kerupuk Pasir
SIAPA pun yang menyusuri jalan-jalan di Desa Bulusari, Kecamatan Tarokan, Kabupaten Kediri, pasti akan tertarik pada kesibukan warga setempat dalam bisnis kerupuk. Betapa tidak. Sebagian besar halaman rumah penduduk Bulusari, dipenuhi dengan ribuan kerupuk berbentuk lingkaran kecil, yang sedang dikeringkan. Sebagian berwarna putih, sebagian lagi ada yang berwarna merah, kuning, atau hijau.
"Kerupuk padang pasir", demikian orang Kediri sering menyebut. Sebagian lain menamai kerupuk itu dengan "kerupuk kediri", konon karena kerupuk yang sebelum dimakan harus digoreng dengan pasir itu, memang berasal dari Kediri.
Entah apa nama yang pas untuk kerupuk tersebut. Namun, yang pasti, usaha kerupuk padang pasir ini telah menjadi mata pencarian bagi ribuan warga Bulusari. Sehingga, desa itu bisa disebut sebagai pusat produksi, sekaligus pusat pemasaran kerupuk padang pasir.
Sederhana tetapi enak dan sehat. Itulah kerupuk pasir, salah satu jenis makanan ringan khas Kediri, Jawa Timur, yang pada setiap Ramadhan disukai banyak santri. Kerupuk ini disebut kerupuk pasir karena saat menggorengnya menggunakan pasir dan tidak menggunakan minyak goreng sebagaimana lazimnya.
Bahan baku kerupuk pasir ini hampir sama dengan bahan baku kerupuk pada umumnya. Di antaranya berasal dari terigu dan pati ketela pohon. Bahan baku ini diolah secara tradisional dan dibumbui, kemudian diiris tipis-tipis dan dikeringkan dengan cara dijemur. Setelah kondisinya kering betul, barulah kerupuk itu digoreng dengan pasir. Pasir yang digunakan untuk menggoreng kerupuk bukanlah pasir sembarangan. Pasir itu diambil dari Sungai Brantas yang membelah Kota Kediri. Setelah kering, debu-debu yang bercampur dengan pasir itu dibersihkan dengan menggunakan tampah. Setelah pasir benar-benar bersih dari debu, barulah digunakan untuk menggoreng kerupuk.
kerupuk pasir buatan rakyat Kediri rasanya sangat khas, renyah, dan empuk. Apalagi, kerupuk ini menjadi salah satu makanan yang disukai para santri di setiap bulan Ramadhan. Karena itu, warga yang sedang berwisata ke Kediri, banyak yang meluangkan waktu khusus untuk memburu kerupuk goreng pasir buat oleh-oleh.
Selain empuk dan renyah, ada kelebihan lain kerupuk pasir khas Kediri ini. Yakni, para pembuat kerupuk pasir yang tersebar di sejumlah desa di Kodya dan Kabupaten Kediri sudah mulai mengenal diversifikasi rasa produk. Jika semula kerupuk jenis ini hanya ada satu rasa yakni asin, kini sudah meningkat menjadi empat rasa, yakni kerupuk pasir rasa asin, manis, pedas serta rasa bawang.
Harga kerupuk pasir yang ditawarkan untuk konsumen juga masih relatif murah, terjangkau masyarakat kecil. Bisa jadi karena memasaknya tidak menggunakan minyak goreng, sehingga biaya produksi tidak terlampau mahal. Harga kerupuk satu kemasan besar berkisar Rp 1.000 hingga Rp 2.000.
Di samping harganya murah, kerupuk pasir juga memiliki keunggulan dari sisi kesehatan. Mereka yang memiliki kolesterol tinggi tidak perlu khawatir sebab kerupuk ini tanpa minyak. Sedangkan yang menghindari sakit batuk, juga tak perlu khawatir karena kerupuk ini tidak menyebabkan batuk.

Nasi Tumpang
Tumpang atau sambal tumpang adalah sebuah makanan khas dari Kota Kediri. Cara penyajian sambal tumpang tak jauh beda dengan cara penyajian sambal pecel, yaitu dengan nasi yang di atasnya di beri aneka lalapan atau sayur - mayur yang telah direbus terlebih dahulu lalu disiram dengan sambal tumpang dan diberi peyek sebagai pelengkap, bisa peyek kacang atau peyek teri.
Sambal tumapang sendiri terbuat dari tempe yang telah busuk atau tempe bosok dan dimasak dengan di campur aneka bumbu seperti lombok atau cabe, bawang, garam dan bumbu dapur lainnya.Jangan keburu jijik jika mengetahui bahan dasarnya yang terbuat dari tempe bosok, tapi cobalah dulu rasanya jika telah matang, pasti akan membuat anda ketagihan.
Ada sebuah cara penyajian unik lagi dari sambal tumpang, yaitu dengan mencampurkan sambal tumpang dengan sambal pecel, perpaduan unik nan lezat ini disebut dengan nasi campur dan sambalnya disebut dengan sambal campur. Aneka makanan dengan tumpang bisa anda temui di sepanjang jalan Dhoho, Kota Kediri, Kediri, Jawa Timur.

Sumber : http://greattofu.blogspot.com/2010/08/jajanan-khas-kota-kediri.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar