Tahu Takwa
Tahu Kuning Kediri, Atau sering juga disebut Tahu Takwa, merupakan produk unggulan Kediri, Jawa Timur. Makanan yang
unik berwarna kuning ini sangat digemari masyarakat Kediri dan
sekitarnya. Rasa yang khas, kenyal, bentuk yang unik, berbeda dengan
tahu-tahu yang ada di pasaran sekarang ini. Diprediksi mulai diproduksi
sekitar tahun 1920-an dan booming pada awal tahun 1950-an. Menjadi
oleh-oleh khas Kediri, kota kecil di kaki Gunung Kelud, Jawa Timur.
Proses pembuatan
Kedelai
direndam dulu selama enam jam. Setelah kulit arinya dapat terlepas,
kemudian digiling menjadi adonan bubur halus. Kedelaiyang digiling akan
berubah menjadi bubur encer kedelai putih.
Selanjutnya, bubur encer putih ini dimasak usahakan Apinya tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh mati. Jadi, seluruh bagian cairan kedelai bisa matang dengan sempurna.
Lalu setelah matang disaring dengan kain hingga terpisah dengan ampasnya (ampas ini biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe menjes).
Cairan ini harus diaduk perlahan dengan takaran tertentu dicampuri cuka. Setelah menggumpal, barulah adonan lumat ini dituang dalam cetakan. Usai diratakan dan ditekan supaya padat, gumpalan tadi dipres dengan alat dari kayu. Supaya tahunya sama sekali tidak berair, alat pres tadi diberi empat gandulan besi. Masing-masing beratnya 20 kg. Setelah dipres dengan besi selama seperempat jam,tahu dipotong dan siap dijual. Harga dari tahu takwa di Kediri rata-rata Rp 1.300/biji, kebanyakan di jual per 10 biji dan ditaruh dalam “besek” (anyaman dari bambu berbentuk kotak yang ada tutupnya).
Selanjutnya, bubur encer putih ini dimasak usahakan Apinya tidak boleh terlalu besar dan juga tidak boleh mati. Jadi, seluruh bagian cairan kedelai bisa matang dengan sempurna.
Lalu setelah matang disaring dengan kain hingga terpisah dengan ampasnya (ampas ini biasanya ada yang membeli untuk diolah menjadi tempe menjes).
Cairan ini harus diaduk perlahan dengan takaran tertentu dicampuri cuka. Setelah menggumpal, barulah adonan lumat ini dituang dalam cetakan. Usai diratakan dan ditekan supaya padat, gumpalan tadi dipres dengan alat dari kayu. Supaya tahunya sama sekali tidak berair, alat pres tadi diberi empat gandulan besi. Masing-masing beratnya 20 kg. Setelah dipres dengan besi selama seperempat jam,tahu dipotong dan siap dijual. Harga dari tahu takwa di Kediri rata-rata Rp 1.300/biji, kebanyakan di jual per 10 biji dan ditaruh dalam “besek” (anyaman dari bambu berbentuk kotak yang ada tutupnya).
Sampai disini proses pembuatan tahu sudah selesai, dan disinilah bedanya antara tahu biasa dengan tahu takwa atau tahu kuning Kediri, untuk pembuata tahu takwa harus melewati satu proses lagi yaitu Tahu putih tadi harus dimasak dalam campuran air dan tumbukan kunyit, serta sedikit garam. Itu sebabnya, rasa takwa gurih dan sedikit asin. Warnanyajuga kuning dan baunya lebih harum ketimbang tahu biasa. Tahu takwa juga enak dimakan begitu saja, tanpa dimasak terlebih dulu.